GLOBALISASI
Dalam kamus Longman Dictionary
of Contemporary English, globalisasi yang berasal dari kata global memiliki
arti “concerning the whole earth” yakni segala sesuatu yang memiliki kaitan
dengan dunia internasional atau dengan seluruh alam semesta. Pernyataan pertama
tentang pengertian globalisasi ini diutarakan oleh Emanuel Ritcher. Ia
mengatakan bahwa globalisasi adalah sebuah jaringan kerja global yang
menyatukan masyarakat yang sebelumnya berpencar serta terisolasi menjadi saling
memiliki ketergantungan dan mewujudkan persatuan dunia.
Di lain sisi, Leonor Briones
mengatakan bahwa globalisasi merupakan demokrasi yang terjalin bukan hanya pada
bidang perniagaan serta ekonomi, tetapi juga pada keglobalan intuisi
demokratis, pembangun sosial, hak asasi manusia, serta pergerakan wanita.
Sedangkan John Huckle lebih
menganggap globalisasi sebagai sebuah proses dengan kejadian, keputusan, serta
kegiatan di salah satu bagian dunia yang menjelma menjadi sebuah konsekuensi
signifikan bagi seluruh masyarakat di daerah yang jauh.
Sementara itu, pengertian
globalisasi yang lebih komplek diutarakan oleh Princenton N. Lyman. Ia
mengutarakan arti globalisasi sebagai pertumbuhan yang berlangsung begitu cepat
dan memiliki ketergantungan antara negara-negara di dunia dalam hal keuangan
dan perdagangan. Apabila ditinjau dari sisi ekonomi, globalisasi berarti proses
pengintegrasian ekonomi beberapa bangsa kepada sebuah sistem ekonomi yang lebih
global.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan
globalisasi:
·
Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.
Dalam hal ini masing-masing Negara tetap mempertahankan identitasnya
masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
·
Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar
negara, misalnya hambatan tarif ekspor-impor, lalulintas devisa, maupun
migrasi.
·
Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material
maupun immaterial keseluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.
·
Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan
semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
·
Hubungan
transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima
ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama,
masing-masing Negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian
yang kelima, dunia global memiliki status ontologisendiri, bukan sekadar
gabungan negara-negara.
Maka dari beberapa pernyataan
tentang pengertian globalisasi tersebut diketahui bahwa globalisasi merupakan
sebuah proses pengintegrasian manusia dengan semua aspek yang mengikutinya ke
dalam sebuah kesatuan masyarakat yang lebih besar dan lebih utuh. Sekedar
informasi tambahan juga, Globalisasi sebenarnya juga diketahui sebagai istilah
lawas yang sudah bukan merupakan suatu fenomena baru lagi karena prosesnya
telah terjadi sejak beberapa abad silam, tepatnya pada akhir abad ke-19 hingga
awal abad ke-20.
Dengan kata lain Globalisasi
adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi
secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Khususnya, globalisasi
terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia.
Ada pula yang mendefinisikan globalisasi
sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
a. selalu meningkatkan pengetahuan; f. etos kerja;
b. patuh hukum; g.
kemampuan memprediksi;
c. kemandirian; h.
efisiensi dan produktivitas;
d. keterbukaan; i.
keberanian bersaing; dan
e. rasionalisasi; j.
manajemen resiko.
Globalisasi
terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. lembaga keagamaan;
c. indutri internasional dan lembaga
perdagangan;
d. wisata mancanegara;
e. saluran komunikasi dan telekomunikasi
internasional;
f. lembaga internasional yang mengatur
peraturan internasional; dan
g. lembaga kenegaraan seperti hubungan
diplomatik dan konsuler.
Globalisasi berpengaruh pada hampir semua
aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya
globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi,
dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan
menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang
kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.
Unsur
globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Teknologi yang rumit dan mahal.
b. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi
dan religi.
c. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan
kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima
masyarakat adalah sebagai berikut.
a. Unsur yang mudah disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi masyarakat.
b. Teknologi tepat guna, teknologi yang
langsung dapat diterima oleh masyarakat.
c. Pendidikan formal di sekolah.
Menghadapi arus globalisasi yang semakin pesat,
keurgensian pancasila sebagai dasar negara semakin dibutuhkan. Kebebasan di era
globalisasi dan reformasi sudah tidak terkendali, ideologi Pancasila sebagai
pemersatu untuk membangkitkan kembali rasa nasionalisme. Pancasila sebagai
pedoman dalam menghadapi globalisasi dan sebagai dasar negara Indonesia yang
sudah ditentukan oleh para pendiri negara Indonesia yang menjadi sebuah acuan
dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara untuk menghadapi berbagai
tantangan dalam menjalankan ideologi pancasila. Pancasila harus tetap
dipertahankan bahwa pancasila merupakan ideologi yang sejati untuk Indonesia.
Oleh karena itu tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam eksistensi
kepribadian bangsa. Yang terpenting adalah bagaimana bangsa dan rakyat
Indonesia mampu menyaring agar hanya nilai-nilai kebudayaan yang baik saja dan
sesuai dengan kepribadian bangsa saja yang terserap. Jika nilai-nilai budaya
yang tidak sesuai apalagi merusak tata nilai budaya nasional harus ditolak
dengan tegas. Kunci dari persoalan tersebut terletak pada pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar negara. Bila rakyat dan bangsa Indonesia konsisten
menjaga nilai-nilai luhur bangsa maka nilai-nilai atau budaya dari luar yang
tidak baik akan tertolak dengan sendirinya.
Peranan Pancasila di Era globalisasi khususnya
dalam konteks sebagai dasar Negara dan ideologi nasional agar setiap Warga
Negara Indonesia memiliki pemahaman yang sama dan akhirnya memiliki persepsi
dan sikap yang sama terhadap kedudukan peranan dan fungsi Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kuat derasnya arus
globalisasi yang menggerus jati diri dan identitas Nasional, pancasila tetap harus konsisten dan konsekuen
dilaksanakan oleh para pemimpin dan masyarakat karena memiliki nilai-nilai
luhur yang sangat sesuai dengan karakter bangsa yang tercermin dalam setiap
sila dari pancasila dan semangat Bhineka Tunggal Ika. Melalui pemahaman makna
pancasila yang dikembangkan dengan semangat akan dapat mengembangkan nilai
sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang serba pluralistik. Selain itu
melestarikan dan mengembangkan pancasila sebagai dasar negara sebagaimana yang
telah dirintis dan merupakan suatu kawajiban etis dan moral yang perlu
diyakinkan oleh generasi sekarang. Pancasila merupakan sebuah kekuatan ide yang
berakar dari bumi Indonesia untuk menghadapi nilai-nilai dari luar, sebagai
sistem syaraf atau filter terhadap berbagai pengaruh luar, nilai-nilai dalam
Pancasila dapat membangun sistem dalam masyarakat kita terhadap
kekuatan-kekuatan dari luar sekaligus menyeleksi hal-hal baik untuk diserap,
dan sebagai sistem dan pandangan hidup yang merupakan konsensus dasar dari
berbagai komponen bangsa yang plural ini. Melalui Pancasila, moral sosial,
toleransi, dan kemanusiaan, bahkan juga demokrasi bangsa ini dibentuk. Untuk
itu Pancasila harus bisa kita telaah secara analitis dengan kekayaan nilainya
sudah selayaknya digali, diperdalam, lalu dikontekstualisasikan lagi pada
perkembangan situasi yang kita hadapi, terlebih jika Pancasila benar-benar
ingin diteguhkan sebagai ideologi bangsa.
Modernisasi dan globalisasi
membawa dampak positif ataupun negatif terhadap perubahan Sosial dan budaya
suatu masyarakat. Berikut dampak positif dan dampak negative Globalisasi.
A). Dampak Positif Globalisasi
:
1.
Meningkatkan etos
kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian,
rasional, sportif, dan lain sebagainya.
2.
Kemajuan teknologi
menyebabkan kehidupan social ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien
sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
3.
Tingkat Kehidupan
yang lebihBaik.
4.
Dapat memperoleh
lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
5.
Meluaskan pasar untuk
produk dalam negeri.
6.
Kemajuan di bidang
teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan
manusia.
7.
Cepat dalam bepergian
(mobilitas tinggi).
8.
Mudah memperoleh
informasi dan ilmu pengetahuan.
9.
Berkembangnya turisme
dan pariwisata.
10.
Meningkatkan
pembangunan negara.
B). Dampak Negatif Globalisasi :
1.
Semakin mudahnya nilai-nilai
barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media
cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
2.
Semakin lunturnya
semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan social
sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit, kecelakaan, atau
musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.
3.
Maraknya
penyelundupan barang ke Indonesia.
4.
Perusahaan dalam
negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit
berkembang.
5.
Terjadi kerusakan
lingkungan dan polusi limbah industri.
6.
Menghambat
pertumbuhan sector industri.
7.
Terjadinya sikap
mementingkan diri sendiri (individualisme)
8.
Adanya sikap
sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan
nilai-nilai agama.
9.
Timbulnya sikap
bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat
diukur berdasarkan kekayaannya.
10.
Mudah terpengaruh
oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara.
Globalisasi ternyata mempunyai
Contoh-contoh dalam berbagai bidang, misal di Bidang Ekonomi, Bidang Sosial,
Bidang Budaya, Bidang Politik, dan, di Bidang IPTEK. Diantaranya adalah sbb :
Ø Globalisasi
di Bidang Ekonomi
a.
Banyaknya Supermarket
b.
Adanya jual beli online yang memungkinkan melakukan
transaksi dengan orang yang jauh
c.
Terciptanya mesin-mesin canggih untuk menunjang
proses produksi
d.
Adanya Ekspor dan Impor
e.
Masuknya produk luar negeri dengan mudah
f.
Terbukanya pasar bursa Internasional
Ø Globalisasi
di Bidang Sosial
a.
Bahasa Asing masuk dengan mudahnya
b.
Perempuan bekerja sudah tidak asing lagi
c.
Masyarakat semakin heterogen
d.
Hilangnya rasa gotong royong
e.
Timbulnya rasa egoisme diantara masyarakat
Ø Globalisasi
di Bidang Budaya
a.
Masuk dan menyebarnya budaya asing
b.
Masuknya mode-mode pakaian luar negeri
c.
Banyaknya imigrasi
d.
Terjadinya pertukaran budaya Internasional
e.
Hilangnya budaya-budaya tradisional secara perlahan
Ø Globalisasi
di Bidang Politik
a.
Dibentuknya PBB
b.
Timbulnya kerjasama antar negara
c.
Timbulnya politik negara
d.
Hubungan bilateral maupun multirateral antar negara
dapat dengan mudah dilakukan
e.
Munculnya ideologi-ideologi asing
Ø Globalisasi
di Bidang IPTEK
a.
Munculnya berbagai macam handphone untuk memudahkan
berhubungan dengan orang yang jauh
b.
Adanya internet untuk memudahkan berkomunikasi dan
mendapatkan informasi
c.
Munculnya video call yaitu kita dapat bertatap muka
dengan orang yang jauh
d.
Informasi-informasi dan menyebar dengan cepat dan
luas
e.
Kita dapat melihat suatu kejadian dimanapun secara
langsung dengan menggunakan televisi, internet, dan hp
0 komentar:
Posting Komentar