Kejutan
Sang Pujaan Hati
( Oleh Ramon Pradoto A. H. I )
Mentari belum
memancarkan penuh sinarnya ke permukaan bumi, hanya pantulan-pantulan cahaya
dengan garis-garis dari sebelah timur. Embun pagi menetes di dedaunan nan
hijau. Di suatu desa yang tentram hiduplah gadis cantik dan keluarganya.
“Resa..bangun,nak!!
Sudah jam 5!” Teriak ibunya yang sedang memasak di dapur.
Ternyata tidak ada
respon apa-apa dari Resa, mungkin Resa masih ngantuk dan lelah karena semalaman
belajar. Lalu ibunya menghampiri kamar
Resa dan membangunkan Resa.
“Cantikkk..bangun
dong,nak. Udah jam 5 lho..!!” ucap ibunya sambil memegang dan menggoyangkan
pelan kaki Resa.
“Eemmhhh..iyya
iyya,bu..!!” Jawabnya lirih sambil bangun dan duduk di tempat tidur.
“Sholat Subuh dulu
habis itu baru mandi ya,nak!” Ucap ibunya sambil mengelus kepala dan rambut
Resa.
“Ya,bu!” Jawab Resa
dengan singkat.
Lalu ibunya pergi
meninggalkan Resa dan kembali memasak. Resa tidak langsung masuk ke kamar mandi
tapi melihat HPnya dan berkata, “wuu..gak ada SMS,dianya malah cuek!!”. Lalu
Resa kesal dan membanting HPnya di ranjang dan langsung menuju kamar mandi
untuk mengambil air wudhu. Setelah sholat Resa lalu mengambil handuk dan menuju kamar mandi lagi untuk mandi.
Setelah mandi Resa memakai seragam batik biru sekolahnya. Lalu Resa makan pagi
dan langsung berangkat sekolah diantar oleh ayahnya yang kebetulan searah
dengan tempat kerja ayahnya.
“Lohh..ada PR
pha..????” Tanya Resa dengan kaget saat masuk kelas.
“Ya ada to!! Jangan
bilang kalau kamu belum ngerja’in??” Ucap Gita teman sebangkunya.
“Aaaa..terserahlah!!”
Kata Resa dengan nada yang cuek.
“Wehh..kenapa e,Res??”
Tanya Gita.
“Gapapa.” Jawab Resa
dengan singkat.
Resa ternyata masih
kesal dan badmood gara-gara kejadian
semalam dengan pacarnya. Semalam Resa dimarahi dan diberi tekanan oleh ayahnya
agar mendapat nilai yang bagus dan Resa pengen dihibur oleh pacarnya yaitu
Ramon, tapi tak disangka-sangka dan tak tau apa sebabnya tiba-tiba pacarnya itu
cuek padahal tadinya perhatian sekali
pada Resa. Lantas Resa kesal dan benci sekali
kepada Ramon.
“Res, kamu belum piket
kan??!!” Bentak Syifa ketua kelas 9A.
“Iyya tu..!!! Resa
belum piket!!!” Kata Nisa yang teman satu kelompok piket Hari Jumat.
“yayaya..!!!” Jawab
Resa dengan singkat sambil jalan mengambil sapu.
“yang bersih,Res!! Nyapu
kayak gitu kok gak bersih!!” Ucap Ramon dengan agak membentak.
“ya.” Jawab Resa
singkat dan menambah kejengkelan dan
kebencian kepada Ramon yang menurutnya telah berubah 180 derajat.
“Siippp..!!!” Ramon
tersenyum puas dengan perasaan Resa yang telah jengkel kepadanya. Rupanya Ramon telah merencanakan sesuatu kepada
Resa dihari itu.
Selang beberapa detik
setelah Resa selesai manyapu, bel tanda bunyi masuk berbunyi. Para siswa duduk
di tempatnya masing-masing dan mempersiapkan buku mata pelajaran PKn.
“Assalamu’alaikum
warrahmatullahi wabarakatuh.” Ucap bu guru.
“Wa’alaikumusalam
warahmatullahi wabarakatuh.” Jawab para siswa.
“Mari kita awali
pelajaran kita dengan berdo’a. silahkan ketua kelas memimpin do’a.”
“Sikap siap untuk berdo’a!
berdo’a..mulai!” “Berdo’a selesai.” Pimpin ketua kelas.
“Mari kita buka materi
kita kemarin.” Kata bu guru.
“Bu, ada PR..!!” teriak
salah satu siswa.
“O..ya,mari kita koreksi
PRnya dulu.” Ucap bu guru.
“Res, kamu kan belum
ngerjain PR..!!” ungkap Gita teman sebangkunya.
“Biarin.” Jawab Resa.
“Terus nanti nilaimu gimana?”
Tanya Gita.
“Sama kayak punyamu
aja.” Jawab Resa.
Resa tampaknya masih badmood. Setiap teman-teman yang ngajak
bercanda,ngobrol ataupun tanya pasti dijawab dengan singkat olehnya.
Teman-temannya pun heran dengan kelakuan Resa yang berbeda ini, biasanya Resa
itu orangnya periang,rajin, dan baik hati.
Tak terasa jam
pelajaran Pkn sudah selesai dan dilanjutkan pelajaran Agama Islam. Saat
pelajaran, pikiran dan perasaan Resa nggak
karu-karuan, jealous campur jengkel saat
ngeliat Ramon ngobrol dan bercanda sama teman ceweknya. Biasanya Resa dan Ramon
saling tatap-menatap sambil tersenyum manis, tetapi kali ini tidak, pas Resa
ngeliat Ramon bercandaan, Ramon juga menoleh dan menatap Resa dengan muka datar
tanpa ekspresi seperti setrika. Ternyata mereka tidak saling menatap mesra,
malahan Resa membuang mukanya dan Ramon tersenyum karena berhasil membuat Resa
jengkel.
“Maaf ya sayang, aku
gini’in kamu karna aku sayang sama kamu dan pengen ngasih kejutan buat kamu.”
Batin Ramon dalam hati.
Sedangkan Resa juga
dalam hatinya berkata,“Kalau udah gak sayang tu bilang aja!! Jangan gitu!!”
Sambil menahan air matanya yang mau keluar.
“Res,kamu bawa
penggaris nggak? Aku pinjam donk?” Tanya Gita.
“Bawa, tuh ambil aja di
tasku!” jawab Resa
“Teeeddddd…Teeeeddddd..Teeeedddd….!!!”
Bel tanda istirahat berbunyi. Para siswa
menutup bukunya dan langsung keluar kelas untuk membeli makanan atau yang
beragama Islam ada yang sholat dhuha.
“Reesss..ayok sholat?”
Ajak Novi sambil mendekati Resa.
“Yok!” Jawab Resa
singkat sambil berjalan menuju tempat wudhu.
“kenapa e kamu,Res? Kok
kayaknya lagi badmood gitu?” Tanya
Novi dengan berlaga sok gak tau. Padahal Novi dan kawan-kawannya telah disuruh
Ramon untuk melakukan tugas yang direncanakan Ramon buat Resa yang sedang ulang
tahun dihari itu.
“Gak tau!” jawab Resa
dengan ketus.
“Em yadah kalo gak mau
cerita.” Ucap Novi sambil tersenyum.
Setelah sampai ke
tempat wudhu, mereka langsung melepas sepatu dan kaos kaki dan langsung
berwudhu lalu melakukan sholat dhuha. Setelah mereka sholat dhuha, mereka
memakai sepatu dan berpapasan dengan Ramon. Walaupun bertemu, mereka tetap saja
acuh tak acuh satu sama lain dan langsung pergi untuk kegiatan selanjutnya.
“Teeedddd..Teeeddd..Teeeeddddd…..”
Bel tanda selesai istirahat berbunyi. Para siswa segera masuk ke kelas
masing-masing untuk melanjutkan pelajaran berikutnya. Termasuk Resa dan Novi
yang sedang setengah jalan menuju kelas lalu berlari kecil.
“Tungguu..Ress..!!”
Teriak Novi karna ditinggal jauh oleh Resa.
“cepet,vi!! Bu guru
udah masuk kelas!!” Ucap Resa dengan suara agak tertawa. Rupanya Resa sudah
agak hilang rasa badmoodnya yang
dilampiaskan kepada teman-temannya tetapi
masih jengkel dengan Ramon.
Setelah semuanya masuk
kelas, bu guru pun melanjutkan kembali materinya. Semuanya memperhatikan
penjelasan bu guru, kecuali Resa. Perasaan Resa kacau balau bercampur galau.
Detik demi detik, menit demi menit telah berlalu dan sekarang waktunya pulang.
Semua siswa menata bukunya dan dimasukkan ke dalam tas mereka masing-masing.
“Anak-anak, jangan lupa
PRnya ya?” ucap bu guru. “Yok, ketua kelas pimpin berdo’a!”
“Sikap siap untuk
berdo’a, berdo’a..mulai!” ucap ketua kelas. “Berdo’a cukup!”
“Wassalamu’alaikum warahmatullahi
wabarakatuh!” Tutup bu guru.
“Wa’alaikumusalam
warahmatullahi wabarakatuh!” Jawab murid-murid serentak.
“Ayo yang piket siang
jangan pulang dulu..!!!” Teriak Winda yang di kelas menjabat sebagai
koordinator sie kebersihan.
“Res, piket!!!” bentak Ramon kepada Resa yang
nggak kayak biasa-biasanya Ramon kasar dengan Resa.
“Kamu tu kenapa e????!!
sekarang tu kamu cuek,kasar,jahat sama aku!!!! Kamu tu nyebelinn..!!!! kalo
udah nggak sayang sama aku tu bilang aja!!! Jangan gini caranya!!!” Bentak Resa
kepada Ramon sambil mengeluarkan butiran-butiran kristal air dari matanya yang
tak kuasa ditahannya sejak tadi.
“Apa???!! Aku???!! Yang
kenapa tu kamu???!! Aku tu salah apa???!!” Bentak Ramon lagi kepada Resa. Sebenarnya
Ramon juga tak tega melakukan ini semua kepada Resa, namun demi kejutan yang
telah ia buat, mau tidak mau Ramon harus melakukannya walaupun tidak tega
melihat Resa yang pipi tembemnya basah karna air matanya yang mengalir deras.
“Gataulah..!!!!!!!!!
pokoknya aku benci sama kamu..!!!!!” Bentak Resa lagi kepada Ramon sambil
menjauhi Ramon dan kembali duduk di bangkunya. Sementara itu Novi dan
kawan-kawannya mendekati Resa. Mereka tidak menenangkan Resa,tetapi malah
justru memberi tekanan dan membela Ramon dalam masalah Resa dengan Ramon.
Pikiran dan perasaan Resa semakin kacau. Air mata Resa terus keluar membasahi
pipinya, hidungnya merah dan berlendir.
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa……………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Kalian semua, aku benciii kalian semua..!!!!!!!” Jerit Resa sambil bangkit dari
duduknya dan menutup telinganya yang terdengar sampai kelas sebelah.
Seketika semua yang ada
di kelas terdiam dan menatap Resa yang menangis tersedu-sedu. Resa kembali
duduk dan masih menutup telinganya sambil berkata,”Kalian semua jahat,nggak
peduli sama aku!! Aku benci kalian semua!!!”
“HAPPY BIRTHDAY
RESA…..HAPPY BIRTHDAY RESAAA….HAPPY BIIRTHDAY..HAPPY BIRTHDAY..HAPPY BIRRRRTHDAY
REESAAA….!!!!!!! Yeeeeee…!!!!” Suara nyanyian Ramon yang tiba-tiba masuk ke
kelas dan diikuti teman-temannya sambil membawa kue ulang tahun. Akhirnya Resa
tersenyum dan langsung menutup wajahnya karena terkejut dengan kejadian itu.
Kemudian Ramon dan teman-teman kembali menyanyi,”Tiup lilinnya..tiiuup
lilinnya..tiiuupp lilinnya sekarang jugaa..sekaranggg juugaaa…sekaranggg
jugaaa..!!!!”
“Whhuuuhhhh…!!!” Tiup
Resa.
“Yeeeeeee….!!!” Sorak
Ramon dan teman-teman sambil tepuk tangan.
“O ya, aku punya
sesuatu buat kamu,Res!” ucap Ramon.
“apa?” Tanya Resa
sambil mengelap pipinya yang basah
oleh air matanya dengan baju di lengan kanan dan kiri.
“Selamat ulang tahun ya
sayang! Semoga sehat selalu,panjang umur,tercapai segala cita-citanya,lulus
dengan NEM memuaskan! Semoga menjadi yang terbaik bagi semua orang dan berguna
bagi bangsa negara! Semoga tambah rajin,disiplin,maniss,imuutt,dan cantikkk..!!
Tambah disayang keluarga,orang tua dan aku..!!! sekali lagi selamat ulang tahun
ya sayang!! Aamiin!” Ucap Ramon dengan nada yang halus sambil memberi kado yang
telah ia persiapkan dari kemarin. Dibukanya kado itu oleh Resa dan ia terkejut
dengan kado itu. Ternyata kado itu adalah jam dinding berbentuk love yang ada foto mereka berdua dan backgroundnya warna kesukaan Resa yaitu
ungu.
Dan secara
tiba-tiba,Resa memeluk erat Ramon dengan penuh kehangatan dan berkata,”Makasih
sayang,makassiiiihhh bangeetttt sayang!!! Maaf selama ini aku terlalu egois
sayang??? I LOVE YOU SAYANG!!!!” ucap
Resa terharu yang masih memeluk erat Ramon. Walaupun di kelas masih banyak
teman-teman tapi Resa tidak peduli, Resa tetap memeluk erat tubuh Ramon dengan
mesra dan kepalanya disandarkan di dada Ramon.
“Iyya sayang,gapapa! I LOVE YOU TOO RESA SAYANG!!” Balas
Ramon sambil melepaskan pelukan Resa dan memegang pipi Resa dengan kedua
tangannya.
“sekali lagi makasih
bangeettt ya sayang, aku sukaaaa baanggeetttt kado ini!!!!!” Ucap Resa.
“Iya iya iya sayangku
cintaku!” Balas Ramon dengan tersenyum.
“Ayo kita siram
Resa…!!!!” teriak Novi sambil menyeret Resa keluar dibantu teman-temannya.
“Ayyoooo..!!!!” Sorak
teman-teman.
“Aaaa..jangan..!!”
Teriak Resa sambil tertawa karena diangkat keluar kelas oleh teman-temannya
untuk disiram air.
Akhirnya Resa disiram
oleh teman-temannya. Tidak hanya Resa, Ramon pun ikut basah karena disiram juga
dan semua senang merayakan hari ulang tahun Resa itu.
Nama :
Ramon Pradoto Aji Hajar Ismoyo
NIS :
9731
Tempat,tanggal lahir :
Sleman,27 Februari 1999
No.HP :
083840694079
Alamat :
Klajuran,Sidokarto,Godean,Sleman
Ооддокная на Макисай отальных, отальный, Миде
BalasHapusОоддокная на titanium athletics Макисай отальных, отальный, ford edge titanium Миденный, pure titanium earrings Миденный, Миденый, Миденый, Миденый, titanium mug Миденый, rocket league titanium white octane Миденый, Миденый